Agus Ingin Bertemu Dedi Mulyadi
KARAWANG - Agus Purnama, warga asal Dusun Bakanjati, Desa Pancawati, Kecamatan Klari, kini hanya bisa terbusung kaku diatas ranjang tempat tidurnya. Pria berusia 31 tahun itu divonis oleh dokter terkena gagal ginjal pada tahun 2010. Sepuluh tahun kemudian, Agus divonis lagi terkena komplikasi scoliosis atau pelunakan tulang belakang. Sebelum sakit, Agus bisa beraktifitas normal. Sehari-hari ia bekerja sebagai penjaga gerbang perlintasan kreta api di dekat rumahnya. Kata keluarganya, Agus sudah 12 tahun mengidapsakit gagal ginjal. Selama itu, Agus menghabiskan waktunya di rumah sakit untuk melakukan cuci darah. Terbaring bertahun-tahun di kasur membuat tulang belakangnya bengkok. Tulang itu menjulur ke depan, mendesak tulang rusuk. Paru-paru miliknya terjepit karena desakan di tulang rusuk itu. Akibatnya, Agus sulit bernapas. Praktis ia sama sekali tidak bisa menjalankan peran sebagai kepala keluarga. Padahal di rumah, ia memiliki seorang istri bernama Siti Hadinah (22) yang sabar dan ikhlas merawat sakit yang diderita Agus. Ibunda Agus Purnama, Ami Ratnawati (58) mengatakan, sehari-hari Agus dikenal sebagai anak yang soleh. Bahkan di masa sakitnya, Agus selalu menanyakan kondisi keuangan keluarganya. Ibunya paham, Agus tak mau menjadi beban bagi keluarganya. Namun,penyakit yang dideritanya membuat Agus terbaring tak berdaya. "Sebelumnya bagus ya badannya (sehat), bisa jaga di rel (palang pintu kereta api), bisa kasih pendapatan ke keluarga, bisa pergi kemana-mana juga. Bahkan bisa cuci darah sendiri," kata Ami ibunda Agus saat menceritakan kondisi anaknya sebelum sakit, Rabu, (29/6) kemarin. Istri Agus, Siti Hadiah (23) menceritakan, suaminya yangs edang sakit itu adalah fans politisi Partai Golkar, Dedi Mulyadi. Kata Siti, dimasa sakitnya ini, Agus sangat ingin berjumpa dengan sang idola. Ia tak berharap banyak, hanya sekedar ingin di tengok mantan Bupati Purwakarta itu. "Saya dan suami mengidolakan Kang Dedi Mulyadi, masya allah ada orang yang sedermawan dan murah hati, dengan candaannya yang khas, suami saya suka senyum-senyum sendiri terhibur dari video youtube Kang Dedi Mulyadi. Harapan saya dan suami semoga bisa bertemu dengan Kang Dedi Mulyadi, bisa ngobrol bareng," harapnya. Siti menceritakan, kondisi suaminya semakin memburuk pada tahun 2020. Kondisi tulang-tulangnya kini sangat sensitif dan pemulihannya memakan waktu yang cukup lama. Setiap 2 minggu sekali, Agus melakukan cuci darah setiap Hari Senin dan Jumat. "Tulang suami saya mudah rapuh, jadi penyusutan tulang belakang, tulang dada, rahang gigi, dari dagu, tangan hingga kaki. Yang tadinya tinggi (tubuh agus, red) kini mengecil," kata Siti menceritakan kondisi tubuh suaminya saat ini. "Kalau terkena tekanan, pemulihannya memakan waktu cukup lama, di kaki pun sama, jadi tidak bisa duduk. Jadi hanya bisa berbaring seperti ini. Sebelumnya sempat duduk dikursi roda dan menggunakan tongkat terlebih dahulu," jelasnya. Â (Gma/wyd).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: